0
Tiga Major Cyberthreat Tahun 2010

KOMPAS.com - Tidak bisa disangkal bahwa penggunaan internet sudah begitu tinggi di Indonesia. Tetapi pengunaannya yang tinggi tentu diikuti dengan tingkat ancaman (threat) yang tinggi pula. Seperti sebuah barang berharga, makin tinggi nilainya maka makin diincar banyak penjahat.

Dalam seminar Computer Security Outlook 2010 yang diadakan oleh ESET di Jakarta Design Center (13/7), dijelaskan ada tiga Major Cyberthreat (ancaman dunia cyber) yang akan menyerang Indonesia. Tiga Major Cyberthreat tersebut adalah penyebaran virus melalui autorun.inf, ketidakamanan social networking (seperti pencurian akun pribadi), dan penyerangan operating system (windows, mac, dan linux).

Ketiga threat di atas dirasa akan tetap berlangsung hingga tahun 2010. Ketidakamanan social networking misalnya dianggap akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya penggunaan situs pertemanan sosial seperti Facebook, Twitter,dll. Penyerangan operating system lewat virus conficker yang sudah masuk sepuluh besar virus komputer berbahaya di Indonesia juga dianggap akan terus terjadi.

"Kami memperkirakan tiga major cyberthreat masih akan terjadi sampai tahun 2010. Demand penggunaan internet memang tinggi tetapi awareness terhadap securitynya masih rendah," jelas Yudhi Kukuh, Technical Security Consultant dari ESET Indonesia.

Untuk mengantisipasi serangan tiga Major Cyberthreat tersebut, ESET mengembangkan sistem Threat Sense with Advance Heuristic yang terdapat pada antivirus ciptaan ESET, NOD32 Smart Security 4. Yang dimaksud dengan Advance Heuristic adalah metode untuk mencoba mengenali threat yang akan menyerang komputer.

Metode Advance Heuristic terdiri dari tiga hal yaitu Code Analysis (mengenali code yang ada pada threat), Emulation (melakukan uji tingkat bahaya pada threat), Malware Signature (mendeteksi malware), dan Generic Signature (mengidentifikasi threat yang sifatnya polimorph/ berubah-ubah). Advance Heuristic dikembangkan mengingat virus atau threat yang ada sekarang memilki kemampuan untuk berubah penampilan mulai dari nama hingga cara penyebarannya seperti lewat flashdisk atau e-mail.

"Virus sekarang memiliki sifat polimorph seperti berubah cara penyebarannya. Selama inti utama dari virus tersebut tidak berubah, virus tersebut masih akan dapat dideteksi," ungkap Yudi Kukuh menambahkan.

0 komentar :

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda disini...

 
Ujie Caprone | © 2011 Blogger Template by Ujiecaprone.com