Badan Meteorologi Jepang tengah mengembangkan penggunaan GPS (Global Positioning System) untuk meningkatkan keakuratan dalam memprediksi terjadinya hujan. Dalam metode ini, mereka menganalisa konten uap air melalui GPS.
Juru bicara pejabat badan meteorologi Jepang mengatakan, GPS mengamati perubahan seismik dengan menerima gelombang radio dari satelit. Sejumlah besar uap air secara perlahan akan tersalurkan ke gelombang radio dan menyebabkan eror.
“Kami kemudian memanfaatkan hal ini. Bekerja sama dengan Meteorological Research Institute, kami mengembangkan metode untuk memperkirakan kuantitas uap air melalui eror tersebut,” kata juru bicara itu, seperti dikutip dari Japan Today.
“Keterlambatan datangnya gelombang radio dapat dimanfaatkan untuk memprediksi terjadinya hujan dengan lebih akurat,” tambahnya.
Dia pun menyebutkan, metode baru ini akan segera diperkenalkan dan diaplikasikan. Badan Meterologi Jepang telah mengadakan simulasi metode GPS dan cara ini terbukti dapat memprediksi area kecil yang akan kedatangan hujan.
Selanjutnya, metode ini akan terus dikembangkan agar bisa memprediksi area yang lebih luas lagi. Cara ini setidaknya akan sangat membantu evakuasi satu hingga lima jam sebelum terjadinya banjir yang diakibatkan hujan lebat seperti yang pernah terjadi di Shizuoka.
0 komentar :
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda disini...