7
Detik-detik Wafatnya Nabi Muhammad SAW

Berkata Ibnu Mas’ud: “Rasulullah saw ketika mendekati ajalnya, beliau mengumpul kan kami semua di rumah Siti ‘Aisyah. Kami berkumpul, dan beliau memandang memperhatikan kami semua tanpa kata, sehingga kami semua menangis menderaikan air mata. Lalu beliau baru bersabda:.
WASIAT RASULULLAH:

”Selamat datang untuk kalian semua, mudah-mudahan kalian di belas kasihi oleh Allah Ta’ala. Saya berwasiat supaya kalian bertaqwa kepada Allah, taat kepada-Nya, karena sungguh sudah dekat perpisahan di antara kita, telah dekat pula waktunya kembali kepada Allah Taala yang menempati Surga-Nya. Kalau sudah datang ajalku, maka supaya Ali yang memandikan aku, Fudlail bin Abbas yang menuangkan air, dan Usman bin Zaid membantu mereka berdua. Kemudian kafani aku dengan pakaianku saja manakala kamu semua menghendaki, atau dengan kain Yaman yang putih. Ketika kalian sedang memandikan aku, letakkan aku di atas tempat tidurku di rumahku ini, yang dekat dengan liang kuburku nanti. Setelah itu kalian keluar sejenak meninggalkan aku. Pertama kali yang menshalati aku adalah Allah Azza Wa Jalla, lalu malaikat Jibril, malaikat Israfil, malaikat Mikail, malaikat Izrail beserta pembantu-pembantunya, kemudian dilanjutkan oleh para malaikat semua. Sehabis itu kalian masuklah dengan berkelompok-kelompok, dan lakukan shalat untukku. Mendengar itu, seketika para shahabat menjerit histeris, menangis sambil berkata Wahai Rasulullah, engkau adalah utusan untuk kami, menjadi kekuatan jamaah kami, selaku penguasa yang selalu memutusi perkara kami kalau tuan sudah tiada, lalu kepada siapakah kami mengadukan semua persoalan! Rasulullah Saw bersabda : ‘Sudah aku tinggalkan untuk kalian jalan yang benar di atas jalan yang terang benderang, juga aku tinggal dua penasehat, yang satu pandai bicara dan yang satu pendiam. Yang pandai bicara yakni Al Qur’an, dan yang diam saja ialah kematian Manakala ada persoalan yang sulit bagi kalian, maka kembalikan kepada Al Qur’an dan Sunnahku, dan andaikan hati keras seperti batu, maka lenturkan dia dengan mengingat mati.” (Al Hadits)


Tapi ketika Abu Bakar melihat mihrob masih kosong dengan tidak hadirnya Rasulullah Saw, karena tidak tahan din langsung menjerit dan pingsan. Spontan ributlah kaum muslimin yang ada, sampai-sampai Rasulullah saw mendengar ribut-ribut itu.

”Ya Fathimah, ada apakah dengan jeritan itu, dan kenapa disana ribut-ribut!” Fathimah menjawab: ”Keributan itu karena kaum muslimin sendiri, sebab engkau tidak ada.”

Maka saat itu Rasulullah saw memanggil Ali dan Fadlal bin Abbas. Kemudian heliau bersandar (dipapah) keduanya masuk masjid, lalu shalat bersama-sama mereka 2 rakaat fajar pada hari Senin itu. Ba’da shalat kemudian beliau menghadap ke belakang kepada mereka, dan bersabda: ”Wahai kaum muslimin, kalian itu masih dalam pemeliharaan dan pertolongan Allah Taala. Untuk itu bertaqwa-lah kepada Allah dan taati Dia, sesungguhnya saya ini akan meninggalkan dunia, dan hari ini adalah hari pertamaku di akherat dan hari terakhirku di dunia …” Kemudian beliau bangkit dan pulang ke rumahnya. (Hadits masih panjang, dan sampai di sini masih shaheh).

Dari tempat yang ghaib Allah memerintah kepada malaikat pencabut nyawa:

”Engkau turunlah menemui kekasih-Ku dalam bentuk yang paling baik. Lakukan dengan cara halus ketika mencabut ruhnya. Kalau dia memberi izin, masuklah. dan kalau tidak diizinkan, jangan masuk dan pulanglah.”

Malaikat mautpun turun dengan rupa seperti orang badui dari gunung. Depan pintu dia berucap:
”Mudah-mudahan keselamatan terlimpah untuk kalian wahai penghuni rumah Kenabian dan rumah sumber Risalah, apakah saya diperbolehkan masuk?” (Sampai di sini hadits masih shaheh).

“Wahai hamba Allah.” jawab Fathimah. ”Sesungguhnya Rasulullah sedang sibuk karena penderitaan sakitnya.” Tapi malaikat maut itu kemudian mengulangi salamnya (seperti salam yang pertama khusus kepada Rasulullah):

“Mudah-mudahan keselamatan terlimpahkan untuk kamu wahai Rasulullah, dan juga untuk penghuni rumah Kenabian.”

Rasulullah mendengar suara malaikat maut ini kemudian bersabda (kepada Fathimah):
“Wahai Fathimah siapa orang yang ada di pintu!”

“Orang badui Ya Rasul”, jawab Fathimah. “Dia mernanggil-manggil dan sudah aku terangkan bahwa Rasulullab Saw sedang sakit, tapi kemudian dia memanggil ketiga kalinya. Dia memandang tajam padaku sampai gemetar tubuhku, takut hatiku, dan tulang sendiku terasa bergetar seakan-akan satu sama lain mau lepas. Wajahku menjadi pucat.”

Rasulullah saw bersabda:

”Fathimah, tahukah engkau siapa dia?”

”Tidak tahu”, jawab Fathimah.

Kemudian Rasulullah saw bersabda:

“Dia itu malaikat maut yang memusnahkan semua kenikmatan, yang memutuskan segala nafsu syahwat, yang memisahkan pertemuan, dan menghabiskan semua rumah, serta dia yang meramaikan kuburan.” (Hadits Shaheh)

Mendadak Fathimah menangis keras, lalu berkata: “Aduh! Sungguh kelak akan celaka, karena adanya kematian Nabi yang terakhir. Menjadi musibah besar karena wafatnya untuk orang-orang yang bertaqwa. Mereka terputus dari pemimpinnya yang suci, yang juga merupakan penyesalan bagi kami semua sebab sudah berhentinya wahyu dan langit.
Sesungguhnya saya sudah terhalang tak mendengarkan perkataan engkau, juga tidak lagi mendengarkan salam engkau sesudah hari ini.”

SABDA RASUL:
“Tabahkan (hatimu) Fathimah, sebab sesungguhnya hanya engkau di antara keuargaku yang pertama berjumpa dengan aku.” (Hadits shaheh, dan ada juga mengatakan tidak shaheh).

Lalu Rasulullah saw bersabda kepada dia ( Malaikat maut )
“Wahai malaikat maut, masuklah!”

Malaikat itupun masuk seraya mengucapkan salam: ‘Assalaamu’ alaika, Ya Rasul! Rasulullah saw menjawab: ‘Waalaikas-sallaam wahai malaikat maut …, engkau datang untuk berkunjung atau untuk mencabut nyawa!”

”Saya datang untuk berkunjung dan juga mencabut nyawa”, Jawab malaikat maut. “Itu kalau tuan mengizinkan, kalau tidak, saya akan kembali pulang.”

”Wahai malaikat maut, di mana engkau meninggalkan malaikat Jibril!”

”Saya tinggalkan di langit dunia.” Jawab Malaikat Maut. ‘Dan para malaikat di sana baru berbelasungkawa terhadap dia.”

Tidak lama kemudian malaikat Jibril turun. dan duduk tepat di sisi kepala Rasulullah saw, Rasulullah saw bertanya kepada dia:

“Apakah engkau sudah tahu kalau ajalku sudah dekat!”

“Benar, Ya Rasul.” Jawab malaikat Jibril.

“Maka beritakan kepadaku (Rasulllah saw) akan Kemulyaan yang menggembirakan aku di Sisi Allah Ta’ala.”

“Semua pintu-pintu telah terbuka.” Jawab Jibril. “Dan para malaikat sudah berbaris menanti kehadiran Ruh-mu di langit. Pintu-pintu surga telah terbuka, dan bidadari- bidadari sudah bersolek menanti kehadiran Ruh-mu.

Sabda Rasulullah saw:

“Segala Puji bagi Allah wahai Jibril, berilah aku kabar gembira mengenai umatku kelak di hari kiamat.”

”Saya beritahukan …,“ Demikian jawab Jibril. “Bahwa sesungguhnya Allah berfirman :

FIRMAN ALLAH:
“Sesungguhnya sudah AKU larang semua Nabi masuk ke dalam surga sebelum engkau memasuki lebih dulu. Dan AKU larang semua umat sebelum umatmu masuk lebih dulu.” (Hadist Qudsi)

Sabda Rasulullah saw:
”Sekarang sudah puas hatiku dan hilang pula kesusahanku.”

”Wahai malaikat maut, mendekatlah kepadaku.”

Malaikat maut pun mendekati Rasulullah saw dan mulailah mencabut ruh beliau. Ketika sampai diperut Beliau bersabda:

SABDA RASUL:
“Wahai malaikat Jibril … alangkah pahitnya rasa sakaratul ini…” Tapi Jibril memalingkan wajahnya dari pandangan Nabi Saw. Nabi Saw berkata: ”Jibril … apakah engkau tidak senang melihat wajahku!” Jibril menjawab: ”Wahai kekasih Allah … siapa kiranya orang yang sampai hati melihat wajah engkau, dan engkau dalam keadaan sakaratul maut.“

Dari Annas bin Malik ia. ia berkata: ”Ketika ruh Nabi Saw sampai di dada, beliau bersabda: ”Aku berwasiat kepada kalian, agar kalian memelihara shalat, dan apa-apa yang menjadi tanggungjawabmu …” (Kata Annas ra.) : ”Masih saja beliau, mau mewasiatkan dua perkara ini, sampai perkataannya putus.“ (Hadits Shaheh).

Kata Ali ra.: “Sesungguhnya Rasulullah saw manakala menjelang ajalnya, kedua bibirnya bergerak-gerak dua kali, kemudian saya mendekatkan telinga, saya mendengar beliau mengucapkan perlahan-lahan, ‘Ummatku… ummatku …’. Maka hilanglah ruh Rasululullah saw pada hari Senin Rabiul Awal.

Diriwayatkan ketika Ali ra. membaringkan jasad Rasulullah untuk dimandikan, mendadak ada suara dari salah satu sudut rumah mengatakan: “Jasad Muhammad jangan engkau mandikan, sebab dia sudah suci dan disucikan …“ Karena suara itu ada rasa ragu dalam hati Ali. Katanya: “Siapakah engkau sebenarnya, sebab Nabi saw itu sudah berwasiat kepadaku agar aku yang memandikan …”.

Dari arah lain tiba-tiba berseru, “Mandikan dia wahai Ali, sesungguhnya suara tadi suaranya iblis terkutuk karena dengki terhadap Nabi Muhammad. Dia bermaksud agar beliau masuk ke kuburan tanpa dimandikan.

“Semoga Allah membalas kebaikan untukmu, karena engkau memberitahukan bahwa tadi itu suaranya iblis. Lalu engkau siapa!” Suara itu langsung menjawab: “Saya adalah Nabi Khaidir yang ikut hadir dalam janazah Nabi Muhammad saw.”

Kemudian Ali melanjutkan memandikan jasad Nabi Muhammad, sementara Fadlal bin Abbas dan Usman bin Zaid hagian menuangkan (sesuai dengan wasiat Nabi saw), Jibril pun datang membawa pengawet berupa obat dari surga. Mereka mengkafani dan menguburkan beliau dalam kamar Siti Aisyah pada tengah malam Rabu, ada yang mengatakan malam Selasa.

Setelah ‘Aisyah berdiri dekat kuburan Nabi Saw sambil berkata:
‘Wahai orang yang belum pernah memakai pakaian sutra, belum pernah tidur di atas ranjang yang empuk; ialah orang yang pergi dari dunia, sementara perutnya belum pernah kenyang oleh roti sekalipun dan gandum yang kasar. Wahai orang yang memilih tidur di atas dedaunan korma dibanding tidur di atas ranjang … wahai orang yang tidak tidur sepanjang malam, hanya karena tukut siksa neraka Syair. Seumpama dunia ini kekal bagi semua orang, pasti Rasulullah saw pun akan kekal abadi.”


SUBHANALLAH..!!




Mampir juga kesini:
Belanja Baju Lebaran, ke laku.com aja, Murah Lho!
Belanja Online tanpa perlu repot hanya di Laku.com
Memulai Bisnis Online Bersama Laku.com
Ayo bergabung di Komunitas Online Shop terbesar di Indonesia
Rasakan pengalaman berbelanja yang terbaik di Laku.com
Free Ongkos Kirim kalau berbelanja di Laku.com
Belanja Hadiah Special untuk si Doi hanya di Laku.com
Laku.com itu selalu Ready Stock lho
Mau Cantik lihat Laku.com Aja
Ingin seperti Gadis Korea, mampir donk ke Laku.com

7 komentar :

Anonim mengatakan... [Reply to comment]

Subhanallah, nangis aku membacanya

Unknown mengatakan... [Reply to comment]

ya allah, sungguh agung ciptaan mu, mohon maaf akan semua khilafku. aku adalah ciptaanmu yang mempunyai kesalahan dari segala apa apa engkau berikan, apa aku pantas untuk pulang ke ciptaanmu dari asal muasal adam dan hawa?
. namun sungguh hamba tak sanggup jikalau merasakan ciptaan yang paling semua takutkan. ya robb yaa rahman ampuni aku,

Majelis Maulid AR-RAHMAN Tembilahan mengatakan... [Reply to comment]

Subhanallah,, engkaulah Nabi termulia.. Semoga limpahan Rahmat dan Kesejahteraan selalu terlimpah untukmu wahai junjungan kami Rasulullah SAW.. Amiin Yaa Robbal 'Alamiin..

Andi akhsan mengatakan... [Reply to comment]

Allahumma Solli Ala sayyidina Muhammad wa'ala Ali sayyidina Muhammad.

Anonim mengatakan... [Reply to comment]

Thanks for sharing your info. I really appreciate your efforts and I am waiting for your next post thank you once again.
Also visit my web blog : Stay Erect Work

Anonim mengatakan... [Reply to comment]

Glory (1989) - This historical film portrays the 54th Massachusetts Volunteer
Infantry, which was the first all-black official United States regiment.
The introduction part in Nigerian marriages is often done
by the two fathers, the father of the guys introduces his.
They spend a lot of time and money on it so she will really appreciate
it when you tell her how much you like it.

Stop by my website: Black Hairy Pussy

nesmeighp mengatakan... [Reply to comment]

go to my blog high quality replica bags visit the website Ysl replica handbags visit the website designer replica luggage

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda disini...

 
Ujie Caprone | © 2011 Blogger Template by Ujiecaprone.com