0
Membangun Proxy dengan Squi

.
Proxy server berfungsi untuk membuat salinan data yang dibaca ari Internet ke jaringan
lokal kita sehingga jika di lain waktu kita mengakses data yang sama, maka data tersebut
akan diambil dari jaringan lokal kita sehingga akan sangat menghemat bandwith kita ke
Internet.

Squid adalah proxy server yang paling stabil dan paling umum digunakan untuk sistem
operasi Linux. Instalasi dan setting squid tidak sesulit yang anda bayangkan, dalam
artikel ini penulis akan berusaha untuk menunjukkan caranya.


Dalam artikel ini penulis menggunakan squid-2.3.STABLE1-5.1386.rpm, anda dapat mencarinya
pada CD distribusi Linux anda atau dari Internet,anda dapat mencoba mencarinya di
www.rpmfind.net.

Setelah anda mendapatkan file tersebut, perintah untuk menginstalnya adalah sebagai berikut:

bash# rpm -ivh squid-2.3.STABLE1-5.i386.rpm

perlu diperhatikan, tulisan “bash#” itu adalah prompt dari shell yang dipakai, jadi anda
tidak perlu menuliskannya lagi dalam perintah anda.Setelah instalasi selesai dan tidak
terdapat kesalahan, langkah berikutnya adalah mengatur konfigurasi squid, bukalah file
/etc/squid.conf dengan editor teks favorit anda (vi, pico, dll), file ini merupakan file
konfigurasi squid.

Carilah baris yang berisi perintah berikut :

#http_port 3128

Perintah ini akan membuat proxy HTTP menggunakan port 3128 yang merupakan port default
untuk squid. Aktifkan dengan menghilangkan tanda #. Anda dapat membuat nilai port HTTP
proxy ini sesuai dengan selera anda, tetapi jangan arahkan ke port 80, terutama jika anda
juga menjalankan Web Server, karena Web Server juga memakai port tersebut.

Langkah berikutnya, carilah baris perintah berikut :

#cache_mem 8 MB

Perintah tersebut digunakan untuk membatasi banyaknya memori komputer yang akan digunakan
squid untuk menyimpan sementara obyek-obyek yang di cache. Batasan ini tidak ketat, suatu
waktu jika squid membutuhkan memori lebih, dia dapat menggandakan memori yang dipakainya.
Aktifkan baris ini dan ubahlah ukuran cache ini menjadi sebanyak yang anda inginkan, yang
harus anda pertimbangkan adalah banyaknya memori yang dimiliki oleh komputer anda.

Berikutnya, carilah baris yang berisi perintah berikut :

# LOGFILE PATHNAMES & CACHE DIRECTORIES
# -------------------------------------

Setting berikut ini digunakan untuk mendefinisikan alokasi penyimpanan web cache kita.
Setting yang pertama adalah :

#cache_dir /var/squid/cache 100 16 256

Nilai yang ada diatas adalah nilai default squid, jika anda ingin merubahnya maka aktifkan
perintah ini.

Parameter pertama ‘/var/squid/cache’ adalah nama direktori tempat kita akan menyimpan file-
file cache. Anda dapat mengubah parameter ini ke direktori manapun, tetapi yang harus
diperhatikan squid tidak akan menciptakan direktori baru,jadi bila parameter ini akan diubah,
pastikan direktori tujuannya sudah ada dan squid mempunyai hak akses untukmenulis pada
direktori tersebut.

Parameter selanjutnya, yang bernilai 100 adalah banyaknya ruang pada hard disk (dengan
satuan Mega Byte) yang akan digunakan squid untuk menyimpan file-file cache nya. Ubahlah
sesuai dengan kebutuhan anda.

Parameter selanjutnya, disebut dengan Level-1, adalah banyaknya direktori yang akan dibuat
oleh squid dalam direktori cache nya. Sebaiknya penulis menyarankan untuk tidak mengubah
parameter ini.

Parameter terakhir, yang disebut dengan Level-2, adalah banyaknya direktori level kedua,
yaitu direktori yang dibuat di dalam tiap direktori level pertama diatas.

Langkah berikutnya, carilah perintah berikut :

# ACCESS CONTROLS
# --------------------

Baris perintah berikut ini digunakan untuk mendefinisikan daftar hak akses dalam jaringan anda,
squid menyebutnya dengan Access Control Lists (ACL). Anda dapat mendefinisikan beberapa ACL disini.
Dalam bagian access controls ini, carilah baris perintah berikut :

#Default configuration:
http_access allow manager localhost
http_access deny manager
http_access deny !Safe_ports
http_access deny CONNECT !SSL_ports
#
# INSERT YOUR OWN RULE(S) HERE TO ALLOW ACCESS FROM YOUR
# CLIENTS
#
http_access deny all

Yang perlu anda lakukan disini adalah mendefinisikan ACL kita sendiri, kita non aktifkan perintah
terakhir dan tambahkan satu baris perintah berikut :

http_access allow all

Sehingga akan menjadi seperti ini :

#
# INSERT YOUR OWN RULE(S) HERE TO ALLOW ACCESS FROM YOUR
# CLIENTS
#
# http_access deny all
http_access allow all

sampai disini squid anda sudah selesai di setting, langkah berikutnya adalah untuk memastikan
bahwa squid berjalan setiap kali kita jalankan Linux.

Jika anda menggunakan Red Hat Linux, anda harus login sebagai root, kemudian jalankan perintah
“setup”. Dari situ masuklah ke menu “System Service” dan aktifkan pilihan squid.
Jika anda menggunakan SuSe, jalankan YaST dan masuklah menu “System Administration” kemudian
pilih “Change Config File” dan carilah kata-kata “START SQUID” ubahlah nilainya dari “NO” ke “YES”.

Dengan demikian maka tiap kali anda masuk ke Linux, squid secara otomatis akan dijalankan.
Sebelum squid dapat berjalan, anda harus menciptakan direktori swap. Lakukanlah dengan menjalankan
perintah :

/usr/sbin/squid -z

Perintah ini hanya perlu dijalankan satu kali saja ketika squid pertama kali akan dijalankan
pada komputer anda.

Untuk menjalankan squid tanpa merestart komputer, gunakan perintah :

bash# /etc/rc.d/init.d/squid start

Sampai disini anda sudah melakukan instalasi, setting dan mengaktifkan squid, hal terakhir
yang harus dilakukan adalah mengarahkan browser milik komputer client ke port proxy server kita
sesuai dengan yang kita pakai pada setting diatas.


Bookmark and Share


0 komentar :

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda disini...

 
Ujie Caprone | © 2011 Blogger Template by Ujiecaprone.com